Rabu, 30 Juli 2008

tugas filsafat 5 filsuf yunani

Thales (bahasa Yunani: Θαλης; 624 SM - 545 SM) dari Miletos, Yunani sekarang di Turki, bisa dikatakan adalah filsuf pertama. Menurutnya zat utama yang menjadi dasar semuanya adalah air. Siswanya yang terpenting adalah Anaximander.

Anaximander (bahasa Yunani: Ἀναξίμανδρος; 610 SM - 546 SM) adalah siswa Thales; sang filsuf pertama. Ia hidup pada abad ke 6 S.M. di Miletos pula. Berbeda dengan Thales, ia berpendapat bahwa permulaan yang pertama, tidaklah bisa ditentukan (apeiron), karena tidaklah memiliki sifat-sifat zat yang ada sekarang. Sama seperti Thales, Anaximander juga seorang "filsuf alam". Filsuf alam lainnya adalah Anaximenes

Anaximenes yang hidup pada abad ke 6 S.M., masih satu generasi dengan Anaximander dan juga dianggap sebagai seorang "filsuf alam", kira-kira mempunyai pendapat yang sama juga dengan Thales dan Anaximander. Bedanya ia berpendapat bahwa zat yang awal ada adalah udara. Ia berpendapat begini karena menganggap bahwa semuanya di alam semesta dirasuki dengan udara. Juga jiwa manusia adalah udara.

Pythagoras (582 SM - 496 SM, bahasa Yunani: Πυθαγόρας) adalah seorang matematikawan dan filsuf Yunani yang paling dikenal melalui teoremanya.

Dikenal sebagai "Bapak Bilangan", dia memberikan sumbangan yang penting terhadap filsafat dan ajaran keagamaan pada akhir abad ke-6 SM. Kehidupan dan ajarannya tidak begitu jelas akibat banyaknya legenda dan kisah-kisah buatan mengenai dirinya.

Salah satu peninggalan Phytagoras yang terkenal adalah teorema Pythagoras, yang menyatakan bahwa kuadrat hipotenusa dari suatu segitiga siku-siku adalah sama dengan jumlah kuadrat dari kaki-kakinya (sisi-sisi siku-sikunya). Walaupun fakta di dalam teorema ini telah banyak diketahui sebelum lahirnya Pythagoras, namun teorema ini dikreditkan kepada Pythagoras karena ia lah yang pertama membuktikan pengamatan ini secara matematis.

Pythagoras dan murid-muridnya percaya bahwa segala sesuatu di dunia ini berhubungan dengan matematika, dan merasa bahwa segalanya dapat diprediksikan dan diukur dalam siklus beritme. Ia percaya keindahan matematika disebabkan segala fenomena alam dapat dinyatakan dalam bilangan-bilangan atau perbandingan bilangan. Ketika muridnya Hippasus menemukan bahwa, hipotenusa dari segitiga siku-siku sama kaki dengan sisi siku-siku masing-masing 1, adalah bilangan irasional, Pythagoras memutuskan untuk membunuhnya karena tidak dapat membantah bukti yang diajukan Hippasus.

Herakleitos, adalah salah seorang filsuf Yunani kuna, pra Sokrates. Ia hidup kurang lebih sekitar tahun 470 s.M. dan memiliki pendapat bahwa dasar semua materi adalah api. Api berubah terus, api adalah suatu hal yang khaotis

Herakleitos adalah salah seorang "filsuf alam", sebuah istilah yang dipakai untuk merujuk kepada para filsuf Yunani pra Sokrates ini.

Herakleitos dianggap seorang pesimis. Semuanya selalu berubah menurutnya. Ia antara lain terkenal karena kalimat berikutnya ini:

  • "Seseorang tidak bisa dua kali masuk ke sungai yang sama."

Akan tetapi filsafatnya juga ada segi positifnya, yaitu di balik khaos ini ada logikanya yang mengatur semuanya.

www.google.com

Tidak ada komentar: