Rabu, 30 Juli 2008

Teori pemikiran aristoteles tentang Etika dan Negara

Tentang etika

Etika Aristoteles bertitik pangkal pada kenyataan bahwa manusia hendak mengejar kebahagiaan (”eudaimoni“). Sarana-sarana dan upaya-upaya yang dipilih manusia, dinilai berdasarkan tujuan tersebut. Kebahagiaan itu menyangkut manusia jiwa-raga sebagai anggota masyarakat, karena manusia ialah makhluk yang “hidup ber-polis” (polis:kota sebagai kesatuan negara pada masa Yunani kuno, sudah lama sebelum Aristoteles).
Aristoteles mempunyai perhatian yang khusus terhadap masalah etika. Karena etika bukan diperuntukan sebagai cita-cita, akan tetapi dipakai sebagai hukum kesusilaan. Menurut pendapatnya, tujuan tertinggi hidup manusia adalah kebahagiaan (eudaimonia). Kebahagiaan adalah suatu keadaan di mana segala sesuatu yang termasuk dalam keadaan bahagia telah berada dalam diri manusia. Kebahagiaan manusia yang tertinggi adalah berpikir murni.


Tentang negara
Menurut Aristoteles, negara akan damai apabila rakyatnya juga damai. Negara yang paling baik adalah negara dengan sistem demokrasi moderat, artinya sistem demokrasi yang berdasarkan Undang-Undang Dasar.


Tidak ada komentar: